Blogger Widgets

Kamis, 21 Maret 2013

PERSIAPAN MENTAL MENGHADAPI DUNIA KERJA


Bekerja bagi manusia adalah suatu kebutuhan, baik untuk aktualisasi diri 
maupun untuk mengarungi kehidupan di dunia.   Modal utama yang perlu 
dipersiapkan oleh para pencari kerja adalah MENTAL.
Hal yang perlu diperhatikan adalah merubah mental saat sebagai mahasiswa 
yang cenderung santai, mengandalkan fasilitas dari orang tua, selalu meminta, 
perlu segera dirubah.  Bagaimana konsep untuk jujur, disiplin dan bertanggung
jawab terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan menjadi suatu hal yang 
sangat penting.  Bagaimana menjawab dan berperilaku saat wawancara, yang
 mengedepankan kejujuran dan terbuka terhadap potensi diri menjadi kunci 
kesuksesan.  Belajar jujur, disiplin, mau belajar dan konsep menghargai diri 
sewajarnya menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Dalam dunia kerja selalu ada aturan-aturan main yang berlaku baik secara 
tertulis maupun tidak tertulis.   Sebagai contoh sederhana adalah cara berpakaian, 
membuat janji serta cara-cara berkomunikasi dengan sopan.    Sehebat apapun
 anda atau seberapa banyak pun gelar yang anda sandang, aturan atau norma-norma 
tersebut tidak boleh anda abaikan. Anda harus belajar untuk menyesuaikan diri 
dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Jika anda yang kebetulan berusia 
muda mau mengikuti aturan (contoh : bisa berkomunikasi dengan baik dan memiliki 
cara berpakaian yang pantas) maka gap antara senior dan junior akan dapat 
diminimalisasikan dengan cepat.  Ada sebuah ungkapan: “Bekerja itu gampang, 
mental bekerja itu yang sulit”.

Berkomunikasi adalah cara yang digunakan oleh manusia untuk saling berinteraksi
 satu sama lain. Latihlah cara berkomunikasi anda dengan menggunakan bahasa 
yang baik dan benar, sebagai awal adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 
Terkadang kita dihubungi oleh pihak perusahaan melalui telepon, apabila hal itu 
terjadi maka janganlah kita menjawab dengan menggunakan bahasa yang seenaknya, 
bahasa jawa, bahasa banjar atau bahkan bahasa gaul, haram hukumnya !!!
Pada saat interview misalnya, cara kita menjawab suatu pertanyaan dapat 
dipersepsikan oleh interviwer dengan berbagai macam. Cara kita menjawab 
pertanyaan pada saat interview juga sangat mempengaruhi penilaian.   
Seseorang yang sudah sering berkomunikasi dengan baik pada saat menjadi 
aktivis kemahasiswaan misalnya, biasanya lebih dapat menjawab 
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer dengan cukup
  lugas, cerdas, dan tegas.

Persiapan Menghadapi Dunia Kerja
Jika lowongan bagaikan emas yang diburu, pengangguran adalah kata yang ditakuti. 
Untuk mengurangi ketakutan diri akan momok pengangguran, dan melenggang 
ke dunia kerja, tentu saja kita perlu persiapan. Namun kadang kita terlalu panik
 dan sibuk mencari kerja sehingga melupakan langkah-langkah persiapan dasarnya.
 Apa saja langkah-langkahnya?
A.  Kenali Diri Sendiri
Siapa kita, apa kelemahan dan kelebihan kita. Dari segi fisik misalnya, jika kita 
bertubuh pendek, bukankah banyak dijual sepatu high heels! Merasa tubuh kurang
 langsing? Kita bisa menyiasatinya dengan memakai pakaian yang membuat tubuh
 terlihat lebih langsing. Selain fisik, kita juga harus mengenal apa keahlian kita, dan
 kemampuan mana yang harus kita tingkatkan. Bahasa Inggris belepotan? 
Bersemangatlah untuk ambil kursus atau rajin belajar di rumah. Jangan lupa, kita 
juga selalu punya kelebihan yang bisa kita tonjolkan.
Walau kemampuan sudah segudang, keahlian menggunung, kadang kita belum
 percaya diri karena belum punya pengalaman kerja. Bagi yang belum berpengalaman, 
ada baiknya kita mencari pengalaman sebanyak mungkin. Bagi kita yang
berpengalaman sedikit, bayaran (gaji) hendaklah menjadi urusan belakangan, 
yang terpenting adalah ilmu yang kita dapatkan.
B.  Persiapan Fisik
Sekarang hampir semua perusahaan besar menerapkan standar dengan tes 
kesehatan pada karyawan barunya. Tentu saja kesehatan fisik ini tidak bisa 
diraih dengan ‘SKS’ alias Sistem Kebut Semalam layaknya ujian saat kuliah. 
Meskipun demikian, tes kesehatan tidak perlu menjadi momok para pencari kerja.  
 Menghadapi tes kesehatan, para pencari kerja bisa mengatur pola makan, istirahat, 
dan olahraga.  Mulai sekarang stop merokok dan stop minum minuman beralkohol.  
Secara umum, menerapkan gaya hidup sehat adalah kuncinya.
C.  Persiapan Mental
Kita harus tahan banting, percaya diri dan kuat. Percuma kita punya fisik sehat 
dan otak pintar jika ditolak satu kali sudah membuat kita menangis dua hari. 
Be strong! Kita semua punya kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan. 
Yakinlah bahwa hidup adalah perjalanan dan pembelajaran. Jangan hanya menangis 
dari kegagalan, evaluasilah, dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama 
di kesempatan berikutnya. Nanti, disaat diri kita sudah banyak belajar, kita akan
 menemukan keberhasilan.
Yang Disukai Bos Dari Calon Karyawannya
Jika Anda ingin mendapat pekerjaan idaman, bukan semata indeks prestasi tertinggi
 yang diperlukan. Ada satu hal yang lebih penting dari itu: sikap Anda (your attitude).
Berdasar survei yang dihajat situs CareerBuilder, 71 persen manajer SDM menyatakan 
menempatkan kecerdasan emosional dan sikap (termasuk pada bagaimana ia 
mengendalikan emosi dan menjalin pertemanan) ketimbang pada IQ semata.  
Seseorang dengan EQ (kecerdasan emosi) tinggi dianggap lebih mampu mengendalikan 
diri dan mampu bekerja di bawah tekanan ketimbang mereka yang hanya mengandalkan
 IQ tinggi.  Ingin mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi?   Ini bocoran yang dilansir 
CareerBuilder untuk meng-upgrade-nya.
A. Kontrol Penuh Emosi Anda
Biasanya, calon bos akan memasukkan materi diskusi kelompok saat rekrutmen pekerja.
 Dari sini, emosi calon pekerja diukur. Untuk membantu meminimalisasi reaksi negatif,
 “penting bagi Anda mengenali pemicu stress ketika tekanan datang,” kata  Patricia
 Thompson PhD.  Sikap tubuh juga harus tetap dijaga. Thompson menyarankan
 untuk keluar dari kondisi itu dengan: tarik nafas panjang, kemudian hitung sampai 10, 
dan tenanglah.
B. Lakukan Refleksi Diri
“Agar kecerdasan emosi terasah, Anda harus self-aware (sadar diri), dengan
 memahami betul apa kekurangan dan kelemahan Anda,” kata Thompson. Ia 
menyarankan untuk membuat lima kelebihan dan kekurangan utama Anda, 
kemudian gunakan dua hal yang berlawanan itu untuk saling melengkapi. Pilih 
dua atau tiga kelemahan Anda, dan carilah cara untuk mengatasinya.
C.  Dengarkan
Berdasar survei CareerBuilder, ketajaman emosi juga diukur dari bagaimana ia 
mampu mendengar. Thompson memberi jalan keluar untuk meningkatkan
 kemampuan mendengar. “Gunakan dua tingkat cara: pertama dengarkan 
untuk memahami konten pembicaraan, jangan menyela atau memberi penilaian
 terhadap apa yang diomongkan sampai dia selesai bicara. Kedua, dengarkan
 untuk memahami kondisi emosinya saat dia menceritakan,” katanya. 
Kemampuan mendengar sangat penting, untuk membangun hubungan dalam 
satu tim secara lebih baik dan mengurangi konflik.
A Small Truth To Make Life 100%
If  A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z   is equal to 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.
Hard Work (Kerja Keras)
H+A+R+D+W+O+R+K  is equal to  8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%
Knowledge (Pengetahuan)
K+N+O+W+L+E+D+G+E    is equal to   11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%
Love
L+O+V+E   is equal to   12+15+22+5 = 54%
Luck (Keberuntungan)
L+U+C+K  is equal to 12+21+3+11 = 47%  (don’t most of us think this is the most important ???)
Then what makes 100% ?   Is it Money ? …  NO ! ! !
M+O+N+E+Y   is equal to    13+15+14+5+25 = 72%
Leadership ? … NO ! ! !
L+E+A+D+E+R+S+H+I+P   is equal to  12+5+1+4+5+18+19+9+16 = 89%
Every problem has a solution, only if we perhaps change our attitude.  To go to the top,  to that 100%,  what we really need to go further… a bit more…
ATTITUDE (sikap)
A+T+T+I+T+U+D+E   is equal to  1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%
ATTITUDE IS EVERYTHING.  Change your attitude …  And you change your life ! ! !

0 komentar:

Posting Komentar